Jakarta, KompasOtomotif – PT Astra Daihatsu Motor (ADM), hari mengumumkan melakukan kampanye perbaikan (service campaign) atau recall
 terhadap Sirion yang diproduksi  dari Maret 2011 sampai Maret 2012. Hal
 tersebut disampaikan langsung oleh Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran 
ADM kepada wartawan di Hotel Borobodur, Jakarta siang ini.
 
Komponen atau bagian yang menyebabkan Sirion harus di-recall adalah
 potensi korosi pada konektor sensor setir (connector torque sensor) 
pada Electric Power Steering (EPS). Menurut Ahmad Syaufi, Technical Service Division Head ADM, karena terminal tersebut korosi, arus listrik ke motor listrik yang memutar setir,menjadi berkurang. 
 
“Karena arus listrik berkurang, tenaga yang dihasilkan motor tidak 
kuat memutar setir. Khususnya saat parkir,” jelas Ahmad Syaufi. Untuk 
mengatasinya, Daihatsu akan mengganti komponen secara assy (rangkaian).
 Dijelaskan pula, harga komponen ini sebenarnya Rp 8 juta. Tetapi karena
 inisiatif penggantian dari Daihatsu, pemilik Sirion yang direcall tidak
 dikenai biaya, baik untuk komponen maupun ongkos pemasangan.“Untuk 
proses penggantian setir ini, waktunya dua jam,” tambah Ahmad Syaufie.
 
Dijelaskan pula, sampai program ini diumumkan hari ini, belum ada 
konsumen yang mengeluh atau melaporkan masalah setir ini. “Kendati 
demikian, sebagai Sahabat Daihatsu, kami merasa bertanggung jawab, harus
 memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna Daihatsu, khususnya Sirion. 
Kami akan melakukan Special Service Campaign untuk All-New Sirion, yaitu penggantian komponen EPS column sub-assy secara gratis,” jelas Amelia. Jumlah Sirion yang direcall mencapai  3.814 unit
 
Ditambahkan, bagi pemilik Sirion yang harus diganti sub-assy 
EPS-nya, sudah bisa mendaftar mulai hari ini. Caranya, menghubungi Call 
Centre Daihatsu pada 0800 1337692 (bebas pulsa). Atau langsung ke 
bengkel resmi Daihatsu terdekat atau Daihatsu Access 500898.
 
Program ini berlangsung selama setahun, dihitung dari 1 Februari 2014 hingga 1 Februari 2014 dan dapat dilakukan di seluruh kota besar di Indonesia dari Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Balikpapan, Banjarmasin, Makassar, Manado, hingga Papua.
Komponen yang diganti :